Indonesia merupakan negara agraris dengan dataran gembur nan luas yang bersahabat untuk banyak jenis flora. Beraneka tanaman tumbuh dengan baik dan menghasilkan manfaat yang luar biasa bagi manusia. Tidak terkecuali tanaman obat herbal, bermacam jenis tanaman herbal menjulang dengan baik menjaga kesehatan tubuh masyarakat Indonesia.
Di lain sisi, pariwisata Indonesia sedang coba di kampanyekan dengan masif. Terlihat dari adanya kebijakan 10 destinasi prioritas pariwisata Indonesia dan 5 destinasi super prioritas. Negara sedang menggenjot perekonomian dari aspek pariwisata.
Pengembangan wisata berbasis agro memang belum terlalu simpang-siur. Mungkin banyak orang belum mengetahuinya. Namun dengan memaksimalkan wisata agro, setidaknya ada 2 hal yang akan bermanfaat untuk Indonesia, peningkatan kualitas pariwisata sehingga tidak melulu berpatok pada pantai dan gunung, serta pengetahuan akan flora dan fauna yang mengedukasi masyarakat.
Adapun agrowisata, memiliki definisi rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan sektor pertanian dan perkebunan sebagai objek utamanya. Sehingga tentu saja pemandangan alam yang identik dengan kawasan asri nan alami serta beragam aktivitas yang terjadi di dalamnya akan menjadi objek utama yang ditonjolkan.
Berkaca dari negara lain, agrowisata sudah jadi salah satu pariwisata andalan yang di promosikan. Sebut saja di New Zealand yang terkenal dengan hasil pertanian Apel, Kiwi, Pear, dan banyak lainnya. Di Asia Tenggara ada Thailand dengan promosi agrowisata Jeruk, Apel, dan Duriannya. Indonesia sebenarnya juga punya, seperti agrowisata kopi, kebun teh, dan yang akan dibahas disini, tanaman herbal.
3 Destinasi Agrowisata Tanaman Obat Herbal Di Indonesia
Pengembangan agrowisata tanaman obat herbal berikut ini bermula dari potensi yang digali dan dimanfaatkan. Beberapa merupakan lahan milik pribadi, dan ada juga yang miliki negara. Sebenarnya ada banyak agrowisata herbal di Indonesia. Namun melihat dari sisi pariwisatanya, empat destinasi berikutlah yang paling recomended.
1. Agrowisata Tanaman Obat Herbal Palembang
Terbentang seluas hampir 8 hektar, kebun wisata herbal di Palembang ini merupakan lahan pribadi milik Prof. Dr. dr.Muhammad Totong Kamaluddin MSc, Sp.FK. Seorang dokter sekaligus profesor dari Universitas Sriwijaya. Areal kebun tersebut dinamai Kebun Wisata dan Edukasi Herbal Pulokerto.
Jaraknya dari pusat kota Palembang kurang lebih 30 menit. Kebun yang sangat luas itu, terkonfirmasi memiliki 220 jenis tanaman obat herbal. Jika dirunut dari data awal jumlah jenis tanaman herbal yang ditanam, 220 jenis itu hanya separuh dari aslinya. Aslinya ada 400-an jenis yang dibawa ke kebun tersebut.
Menurut Pengelola Kebun agrowisata herbal tersebut, banyak tanaman tidak cocok dengan kondisi tanah dan iklim di area perkebunan. Sedangkan dari 220 jenis yang masih eksis, beberapa yang bisa diproduksi secara massal kemudian dibuat pembibitan. Sebut saja seperti Jahe Putih dan Kelor.
Jahe Putih dan Kelor merupakan tanaman herbal yang bermanfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah kesehatan gigi. Jahe Putih mampu membersihkan mulut dari bakteri, dan Daun Kelor mampu memutihkan gigi. Apabila perawatan gigi secara alami ini dikombinasikan dengan klinik gigi Palembang, maka akan memberikan kesehatan pada gigi secara maksimal.
Veener gigi di Palembang, cabut gigi di Palembang, Menambal gigi di Palembang. Maksimalkan usaha menjaga kesehatan gigi Anda dengan mempelajari juga tanaman obat herbal yang bermanfaat untuk mulut dan gigi di Kebun Wisata dan Edukasi Herbal Pulokerto, Palembang.
2. Agrowisata Leuwiliang, Bogor
Ingin jalan-jalan di tempat yang tidak biasa tapi bermanfaat? Cobalah datang ke Kebun Tanaman Obat Tradisional Karyasari, Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat. Berwisata ke sana dijamin akan memberikan pengalaman yang baru dan unik. Selain menikmati kesejukan alam, Anda akan belajar langsung mengenai tanaman tradisional. Di kebun ini juga mengalir air terjun yang di beri nama Curug Ngumpet.
Anda bisa menikmati air di Curug Ngumpet setelah penat keliling kebun tanaman obat. Kebun Karyasari ini berletak di kaki Gunung Sangabuana. Dengan kebun seluas 1,4 hektare, terdapat 200 jenis tanaman di kebun pembibitan dengan lingkungan taman dan di kebun koleksi dengan lingkungan hutan. Sementara jumlah tanaman yang telah dikembangkan keseluruhan sebanyak 500 jenis.
Jenis tanaman yang cukup banyak untuk kebun seluas itu. Beberapa jenis tanaman obat herbal yang tumbuh antara lain Daun Dandang Gendis yang biasa dibuat obat diabetes, Typhonium Flagelliforme atau Keladi Tikus untuk pengobatan kanker, Daun Cakar Ayam biasa digunakan untuk obat sakit tenggorokan, radang paru, penyakit lambung, usus buntu, sampai untuk mengobati flu burung.
Selanjutnya, ada Daun Sambiloto, tumbuhan Jakang, Buah Honje, dan banyak tanaman herbal unik lainnya yang jarang diketahui. Anda akan takjub sendiri jika berkunjung langsung ke kebun herbal Karyasari.
3. Agrowisata Kawasan Menoreh, Yogyakarta
Jika mendengar nama Yogyakarta, pikiran seseorang selalu tertuju pada Malioboro, Borobudur, atau Pantai Parangtritis. Cobalah menengok ke arah lain untuk melihat destinasi wisata menarik lainnya yang Yogyakarta tawarkan. Berletak di kawasan Gunung Menoreh, wilayah barat Kulon Progo, Yogyakarta.
Tidak seperti dua kawasan terpelihara di atas, kawasan Menoreh merupakan alam terbuka yang liar dan tidak menjadi kawasan yang dilindungi. Namun begitu, di kawasan Menoreh dijumpai banyak tanaman herbal yang kaya antioksidan. Sebut saja kebun teh, tanaman Kotokan dan Sintrong yang daun mudanya dapat meluluhkan batu ginjal.
Setelah dilakukan penjelajahan, ditemukan juga tanaman obat lain seperti Pegagan, Sidaguri, Mimosa Pudica atau Putri Malu, dan banyak tanaman obat herbal lainnya.
4. Agrowisata Herbal Kesuma Bangsa, Pesawaran, Lampung
Berletak di Desa Pujo Rahayu, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Agrowisata Herbal Kesuma Bangsa diresmikan berdiri di atas tanah seluas 12 hektare. Tanah tersebut sebelumnya adalah lahan kebun karet, yang kemudian di sulap menjadi agrowisata herbal. Tujuan di berdiri kan awalnya untuk edukasi terkait pendidikan tanaman obat serta sebagai lahan riset.
Namun kemudian Bupati Pesawaran menginginkan, masyarakat bisa paham akan tumbuhan herbal. Sehingga tidak hanya tanaman pangan saja yang diketahui. Lebih jauh lagi, masyarakat diharapkan bisa merubah tanaman herbal menjadi bisnis yang meningkatkan perekonomian.
Ada satu produk hasil olahan tanaman dari kebun agrowisata di daerah ini. Yakni hand sanitaizer yang dipadukan dengan ekstrak lidah buaya. Bupati Pesawaran yakin, dengan potensi lahan dan jenis tanah di Kabupaten Pesawaran, akan banyak jenis tanaman herbal yang bisa dikembangkan dan diolah sedemikian rupa.
Demikian artikel terkait rekomendasi agrowisata tanaman obat herbal di Indonesia. Semoga bermanfaat. Silahkan kunjungi website kami untuk informasi membuat taman di halaman sempit dan pembuatan bonsai beringin. Terima kasih.[]